•note: ini berat. Saking beratnya aku sampai tak mampu mengungkapkannya.
"An, kok diam?" tanya Caca heran karena Anka tak kunjung mengatakan apa yang ingin dia katakan.
Anka berjalan menjauh, dia menggeleng kecil, "nggak jadi," ucapnya.
Caca menghela nafas kecil, sepertinya Anka memang tidak ingin mengungkapkannya sekarang. Tak apa lah, ia juga tidak akan memaksa Anka untuk mengatakannya sekarang.
"Ya udah, sekarang kita ngapain di sini? Oh atau kamu mau aku masakin sesuatu?" tanya Caca.
"Emang Lo bisa masak?" tanyanya sedikit terdengar meremehkan.
Caca terkekeh, "nggak juga sih, tapi bisa lah sedikit."
Anka memutar bola matanya malas, "gue aja!" ucapnya lalu pergi ke dapur untuk memasak sesuatu yang ada di freezer.
Kadang ia pulang ke rumahnya ini seminggu sekali, jadi tidak heran rumahnya bersih dan ada makanan di dalam freezer.
Caca mengekori dari belakang, dia memperhatikan punggung tegak Anka yang tengah membelakanginya.