• note : aku sudah biasa sendiri, terluka karena harapan yang terlalu tinggi. Bagiku, luka bukan hal penting lagi, tapi bagaimana aku bisa bertahan sampai saat ini meskipun banyak sesuatu yang tidak bisa aku dapatkan, termasuk kamu.
Anka sudah benar-benar muak, cowok itu membanting tubuhnya di atas kasur setelah menutup pintu kamar dengan kencang. Bahkan seragam sekolah yang ia kenakan masih melekat di tubuhnya.
Matanya memandang lurus ke langit-langit kamar yang bernuansa putih. Helaan nafas keluar dari bibirnya kemudian ia menutup kedua matanya sejenak untuk menenangkan diri.
Sandy, perempuan berisik itu selalu merecokinya dan merepotkannya. Sehari pun tidak pernah tunangannya itu tidak mengganggu ketenangannya.
Sifatnya sebelas dua belas dengan Caca, tapi Caca lebih baik. Mantan pacarnya itu meskipun berisik dan tidak jelas, dia tahu kapan waktu ia tidak mau di ganggu. Ya walaupun sering sama berlebihannya juga dengan Sandy, tapi tetap saja, Caca lebih baik.