•note : sapuan angin menyusui wajah, memberi sensasi rasa geli, bibir pun berkedut lalu terpancar sinar matahari yang di temani kesendirian dalam senyuman hangat setelah meninggalkan luka lama. Bahagia? Tentu saja!
Sehabis pulang pagi-pagi sekali dari hotel, Anka dan Caca sudah sampai di rumah. Anka yang memilih singgah sebentar di rumah Caca, duduk di ruang tamu dengan kopi hangat yang menemaninya.
Sementara gadisnya sedang sibuk berkutat di dapur membuat sarapan pagi.
Bibirnya menghela nafas kecil, ia memijit pelipisnya yang sakit. Aish! Untung saja tadi malam bisa tidur.
Tak ada yang mereka lebih dari ciuman semalam, selebihnya bercerita banyak hal tentang masa depan dan harapan, semoga saja akan terwujud.
Senyumannya terbit, mengingat kejadian lucu tadi malam. Argh!! Gemesnya ketika ia berhasil membuat Caca tertawa terpingkal-pingkal.