Nicko baru akan masuk ke kamarnya setelah tadi mengantar Karla. Namun, tepat di depan kamar hotelnya itu tampak Gerald yang tengah berdiri bersandar di dinding, menunggunya.
Gerald kembali berdiri dengan benar saat melihat Nicko melangkah mendekat. Dia bisa melihat sudut bibir Nicko sedikit tertarik, mengulas senyum kecil. Sepertinya lelaki itu memang mulai gila. Senyum-senyum tidak jelas.
"Lo nungguin gue, Ger?" tanya Nicko dengan santainya sembari menggesek kartu kamarnya.
"Menurut lo?" Gerald mengikuti Nicko masuk ke kamar.
Nicko melempar jas yang menyampir di pundak. Lantas dia bergerak mengambil air mineral yang disediakan gratis oleh hotel.
"Tumben banget. Ada apa?" tanya Nicko duduk di ujung tempat tidur. Tangannya membuka segel penutup botol, lalu menenggak minumannya.
Tapi, Gerald segera merebut botol itu sehingga Nicko hampir tersedak dibuatnya.
"Anjir, lo kenapa sih?" hardik Nicko, kemejanya sekarang basah.