Abi menyambut dengan senyum lebar saat Dea keluar dari ruang sempro. Gadis itu juga tersenyum sama lebarnya. Lalu dengan cepat dia memeluk Abi.
"Aku bisa lanjut, Bi!" serunya girang. Dea akui seminar proposal bisa sukses karena ada andil Abi di dalamnya.
Meski Abi sudah menduga, dia turut bahagia. "Perjuangan kamu dimulai."
Dea melepas pelukan lelaki itu. "Ini akan jadi hari yang sibuk," ujarnya lantas mengembuskan napas seraya menunduk.
"Hei, tetap semangat dong." Abi mengacak rambut Dea gemas.
"Semangat kok, kan ada kamu," sahut gadis itu nyengir.
"Dea!"
Keduanya kontan menoleh mendengar teriakan itu. Terlihat Tata berlarian ke arahnya.
"Gimana sempronya?" tanya Tata dengan napas terputus-putus saat gadis batak itu sampai di hadapan Dea dan Abi.
"Wah, selamat ya. Nasib lo baik. Gue belum ada hilal nih. Pak Danang masih sibuk nyoret-nyoret bab satu gue, hiks." Tata mencebik sedih.