Disebuah café Rania, Viona dan Inara sedang duduk berbincang mereka sedang membahas soal kepulangan Kenzie. Dan Viona tidak ingin kalu Irene tau soal kembalinya Kenzie.
"Ra, gimana ini gue gak mau Irene tau ataupun denger tentang kembalinya Kenzie kesini"ucap Viona khawatir.
"Gue juga sama Vio, gue takut Irene kembali terluka. Gue cukup senang melihat Irene bisa tersenyum bahagia sekarang tapi gue gak tau kalau dia udah ketemu Kenzie gimana perasaannya." jelas Rania
"Tetapi menurut gue, suatu saat nanti pasti Irene bakal bertemu juga sama Kenzie entah itu kapannya kita gak tau. Yang pasti dia bakal tau kalau Kenzie udah kembali." komentar Inara
"Benar juga kata lo. Gue hanya berharap Irene baik-baik aja saat ketemu Kenzie nanti." ucap Viona dan diangguki oleh mereka berdua.
"Nara, coba lo Vidcall Sakha, dia ada disana kan. Gue pengen liat gimana si Kenzie sekarang apa dia baik-baik ajah saat ninggalin Irene."ucap Rania
"Gak usah nara, ngapain juga sih lo pengen liat si Kenzie. lo udah maafin dia atas perbuatannya ke Irene, Ra." ucap Viona dengan nada sedikit membentak.
"Bukan kaya gitu maksud gue Vio, tapikan walau begitu juga Kenzie tetap sahabat kita. Lagian gue cuma pengen liat ekspresi nya Kenzie gimana," jelas Rania lembut.
"Santai ajah Vio, lagian yang Rania bilang bener juga. Lo tau kan Rania itu Dr.Psikolog jadi dia bisa baca tuh ekspresinya si Kenzie. Walau bagaimanapun Kenzie tetap sahabat kita, ingat kita sahabatan udah dari kecil Vio, jangan sampai hancur persahabatan yang kita jalin hanya karna masa lalu. Gue tau lo peduli dan sayang sama Irene begitu juga kita berdua, tetapi kita juga gak boleh benci atau marah sama Kenzie karna udah sakitin Irene karna kita gak berhak. Marah boleh tapi ingat Kenzie juga sahabat kita, Vio." kata Inara
"Gue gak peduli itu, Kenzie udah nyakitin Irene berarti dia juga udah nyakitin gue. Irene juga sahabat kita. Kalau lo maafin dia juga sih seterah itu hak kalian tapi maaf gue gak bisa. Karna gue sendiri yang nyaksiin gimana kondisi Irene saat ditinggal oleh Kenzie tanpa perasaan." ucap Viona lalu pergi dari tempat itu.
"Vio ... Vio tunggu dulu!!" panggil Rania
Udahlah Ra, mungkin Vio Masih butuh waktu buat maafin Kenzie. Jadi gak nih gue Vidcall Sakha." ucap Inara
"Yaudah lo vidcall Sakha Sekarang," ujar Rania dan Inara Pun mulai membuka HP nya dan Vidcall Sakha.
Lalu Sakha Pun menjawab panggilan Vidcall Inara...
"Ada apa Yang, Vidcall aku."Tanya Sakha Disebrang sanah dan Diejek Brian karna manggil Inara sayang.
Disana juga ada Kenzie yang menatap Sakha dengan penuh tanda Tanya?? apa hubungan Inara dan Sakha. Apa mereka berpacaran setelah dia menghilang.
"Ini Rania yang nyuruh aku buat Vidcall kamu katanya dia pengen nyapa Kenzie," ujar Inara lalu disenggol tangannya dan menatap Inara tajam.
"Kalo Pengen nyapa kenapa kalian engga kesini aja." Suara wanita yang menjawab yang tak lain adalah Keisha.
"Bener Yang kenapa kamu gak kesini ajah, lo juga Rania kenapa gak kesini. Disini ada Arka noh lagi duduk santai biasanya lo kalo kemana-mana berdua." terang Sakha yang memutar HP nya kearah Arka yang duduk.
"Gue sibuk, lo tau sendirikan. Sayang, kok kamu kesitu gak bilang-bilang sama aku?" tanya Rania
"Mampus lo, Ka. Mangkannya kalo kemana-mana ijin dulu sama pacar kaya gue nih. Bener gak sayang?" tanya Brian lalu dijawab dengan anggukan oleh Keisha.
Arka yang melihat itu hanya mendengus, lalu menjawab "Maafin aku Yang, tadi aku buru-buru jadi lupa." jawab Arka dengan wajah sendu.
Rania yang melihat itu tersenyum dan menjawab "Yaudah gak apa-apa tapi lain kali kabarin aku dulu yah."
"Hallo, Ken. Apa kabar?" tambah Rania sambil bertanya pada Kenzie.
"Iya, Apakabar lo Ken? baik-baik aja kan lo." sambung Inara
"Hemmmm... Iya gue baik baik aja seperti yang lo liat"jawab Kenzie datar memang sifatnya dia datar dan dingin.
"Bagus kalo lo baik-baik aja. lo gak kangen sama kita berdua setelah sekian lama lo pergi ninggalin kita semua?" tanya Rania
Sedangkan kenzie hanya diam tidak menjawab pertanyaan rania dan membuat mereka semua terdiam. Keadaan semakin canggung lalu Arsya akhirnya angkat bicara.
"Hemmm.. Bagaimana kalau kita, besok malam makan-makan biar kita bisa kumpul bersama-sama lagi." ucap Arsya mengalihkan pertanyaan.
"Lo yakin sya, kalo kita bakal kumpul semua. Maksud gua datang semua?" tanya brian sinis karna pikirnya Arsya begitu bodoh dalam memberikan ide.
"Yahhh ... Gue juga gak tau pasti tapi gua usahain semuanya kumpul," ujar Arsya ragu.
"Gue rasa lo gak bakal bisa bikin kita kumpul semua." jawab Inara diujung sebrang sana.
"Iya.. Lo tau sendirikan Viona kaya gimana orang nya dia gak bakal datang dan Irene udah pasti gak bakal datang." ucap Keisha yang udah paham dan mengerti.
"Kalo Viona gue bisa bujuk dan Arka juga bisa bantu gue. Kalo soal Irene gue gak bisa bantu," ujar Arsya mengangkat bahu nya.
"Gue gak mau Irene ikut dalam acara makan-makan itu. Dan juga Kenzie gue punya satu permintaan buat lo jangan pernah muncul atau bertemu dengan Irene," ujar Arka dingin mereka semua terkejut mendengar penuturan Arka.
"Oke, fine. Gue kabulin permintaan lo. Tapi gue gak bisa janji kalo suatu saat gue gak sengaja ketemu dia secara kebetulan." jawab Kenzie tajam dan menahan emosinya yang akan meluap.
"Sebisa mungkin lo gak usah ketemu. Gue hanya berharap Irene gak pernah tau soal kepulangan lo. Bukannya itu kemauan lo kan jauh dari Irene." ucap Arka telak.
Dan kenzie hanya bisa diam sambil mengepalkan tangan.
"Gak bisa gitu dong ka, lo yakin mereka gak bakal bertemu suatu saat nanti. Bisa aja kan takdir mempertemukan mereka." kata Keisha dengan ekspresi marah.
"Haduhhh ... Kok jadi ribut kaya gini sih. Udah intinya mah Irene gak usah diajak dalam acara kita kan. Iya kan ka, itu kemauan lo." ujar Sakha sambil tersenyum hambar.
"Dan lo sya, lo yakin bisa bujuk Viona. Lo tau sendiri Viona kalo marah keras kepalanya pake banget." lanjut Sakha lagi.
"Tenang ajah serahin ajah itu ke gue"jawab Arsya dengan percaya diri.
"Yaudah yang, kamu habis ini mau kemana?" tanya Sakha
"Aku sama Rania mau pergi ketemu Irene kita berdua udah janjian tapi kayanya batal dehh." ucap Inara
"Kenapa emangnya?" tanya Mereka kompak.
Inara dan rania yang mendengarnya pun tertawa.
"Kok kalian kompak banget sih nanya nya," ujar Rania dan mereka semua hanya tersenyum malu.
"Janji kita dibatalin sama Irene katanya dia gak bisa datang, ia sibuk banget hari ini." jawab Inara tersenyum.
"Hahh ... Model Internasional emang susah yah punya waktu luang," gerutu Brian
"Yehhh, Lo kenapa ngegerutu ke kita. Kenapa gak ke orang nya langsung, inget disini ada abang nya loh." ucap Sakha mengejek Brian.
"Heheheheh ... Iya sorry Arka gua gak bermaksud kaya gitu kok serius." ucap Brian nyengir kuda.
"Tapi emang bener yang lo ucapin Brian kenyataannya adek gue itu super sibuk. Gue yang satu rumah ajah jarang ketemu dia." keluh Arka pada mereka.
"Padahalkan gue kangen sama adek gue yang satu itu. Gue kangen bercanda sama maen bareng dia. Sekarang gue gak bisa lakuin itu dia sibuk banget atau dia sedang menyibukan diri sendiri. Kadang gue khawatir dengan kondisi tubuhnya. Tapi dia bilang selalu baik-baik ajah katanya dengan cara ini dia bisa hidup bahagia. apa coba maksud dari perkataannya." lanjut Arka dengan nada khawatir.
"Sabar sayang, kamu jangan khawatir aku yakin Irene bakal baik-baik ajah. Aku yakin yang, dia mungkin sekarang sedang sibuk-sibuknya, aku juga yakin dia juga kangen kamu kok." ucap Rania menghibur Arka.
"Bukan lo doang yang kangen Irene tapi kita semua. Gue kangen sama Irene dulu, ka." ucap Keisha dengan mata berkaca-kaca dan langsung dipeluk Brian.
Semuanya sama merindukan Irene yang dulu yang selalu ada diantara mereka yang selalu ceria dan menghibur merekan dan yang selalu terbuka.
Kenzie lelaki itu pun merasakan yang sama yaitu Rindu. Kerinduannya terlalu mendalam dan dia hanya bisa menahannya. Sekarang jarak tidak memisahkan mereka berdua tapi waktu lah yang begitu jauh untuk mempersatukan mereka berdua kembali.