Satu minggu sudah berlalu ~
Satu hari ujian nasional akan berakhir. Hari ini, Lia mengajak Dirga dan Erik makan di warung bakso mas Ari setelah sekian lama tidak bareng-bareng. Besok, satu hari lagi untuk menghadapi soal-soal ujian yang membuat kepala nyut-nyutan.
Meskipun sebenarnya Dirga tidak berminat, tapi dia menghargai keinginan terakhir Lia sebelum berpisah nanti. Mereka langsung menuju tempat itu--Lia membonceng Erik, sedangkan Dirga sendiri naik motornya.
Mas Ari menyapa ramah seperti biasanya. Mereka pun memesan tiga porsi bakso beserta es teh. Tidak perlu lagi bilang kalau punya Lia tidak memakai micin, karena mas Ari sudah paham.
Suasana di warung bakso itu sedang tidak penuh, hanya empat meja saja yang ditempati pembeli. Kondisi di sana pun jadi tidak panas seperti biasanya. Namun, Lia tetap merasa panas karena rambut yang terurai itu.
Dia mengipasi wajah menggunakan telapak tangan, membuat Erik dan Dirga memperhatikan.
"Ikat aja rambutnya," saran Dirga.
