Namun, Lia tetap bergeming di tempatnya. Semilir angin malam kian menusuk kulit. Erik menatap gadis itu sedikit heran. apakah dia tidak merasa dingin, sementara hanya mengenakan atasan pendek seragam OSIS. Erik menyentuh punggung tangan Lia, "Masuk, yuk," ajaknya pelan.
"Lo pulang aja, ini 'kan udah malam," ucap gadis itu seraya menarik tangan yang Erik sentuh.
"Padahal gue mau lihat lo makan dulu. Gue kha__"
"Nanti gue makan. Makasih, ya." Tiba-tiba lia mengambil kotak makanan dari tangan cowok itu.
Erik baru akan membuka suara, tapi Lia sudah dulu masuk dan menutup pintu kosan dengan sedikit kasar. Erik menghela napas panjang, wajah tampannya menunduk seraya membalikkan badan. Melihat Lia seperti itu, Erik semakin penasaran--sebenarnya apa yang membuat dia seperti itu. Hanya ada dua kemungkinan, masalah keluarga atau ada hubungannya dengan Dirga.