Abel menoleh pelan ke samping kiri, menemukan sosok cowok yang sedari tadi membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Tanpa mengucap apapun, Abel hendak meninggalkan Dirga.
Dirga juga langsung menuju dapur, tidak mau peduli pada Abel yang kini sudah menghilang di ujung tangga.
Jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Rindu baru saja selesai mandi. Ia berdiri di depan meja rias, menatap diri di depan cermin memperhatikan wajah yang memang terlihat lebih kurus.
"Belum masak buat makan malam, ya?" tanya Dani sehabis dari kamar mandi.
"Belum, Mas, habis ini aku masak," jawabnya seraya tersenyum.
"Ajak Abel biar bisa bantu-bantu. Aku mau ke ruang kerja bentar," kata laki-laki itu.
"Iya, Mas." Rindu mengambil hairdryer guna mengeringkan rambut.
Waktu terus berjalan dan dia tidak ingin suami dan adiknya kelaparan. Dia mengganti baju, menyisir rambut setengah basahnya, lalu keluar dari kamar.