Dirga tengah menyeduh kopi di dapur. Malam semakin larut, tapi dia belum bisa tidur sedari tadi. Akhirnya memilih menyeduh kopi daripada capek hanya rebahan saja di tempat tidur. Secangkir kopi yang telah siap dibawanya ke ruang tamu. Dia menatap handphone yang sedari tadi dia non-aktifkan, lalu kembali mengaktifkannya.
Seketika masuk beberapa pesan singkat dari Rindu, juga panggilan tak terjawab dari Lia. Laki-laki itu langsung membaca pesan-pesan dari kakaknya. Namun, membuat mood Dirga semakin memburuk.
"Abel baru saja keguguran, Dek. Kalau sempet kamu ke Surabaya bareng Lia, ya. Mereka 'kan sahabat baik dan pengen ketemu."
"Kamu kalau mau ke sini kabarin kakak dulu, Dek. Biar kakak jemput di stasiun."
Dirga langsung melemparkan handphonenya sembarangan. "Heran gue, kenapa semua orang peduli banget sama tuh cewe?" batinnya.