Sesampainya di depan rumah Dirga, motor Erik berhenti tiba-tiba hingga membuat Lia memeluk cowok itu tanpa sengaja. Setelahnya dia langsung turun dan berlari.
Tok! Tok! Tok!
"Ga, buka pintunya!" seru Lia.
Erik menyusul setelah melepas helm. Berlari kecil ke rumah Dirga dan ikut mengetuk-ngetuk pintunya.
"Dirga!" panggil Erik.
"Kayaknya dia nggak di rumah, deh," ujar cowok itu.
"Masa, sih? Terus ke mana dong?" Lia menatapnya panik.
"Mana gue tahu, gue 'kan tempe," sahut Erik.
Seketika Lia melotot dan memukul dada bidang cowok di depannya. "Lo bisa diem, nggak!" cetusnya.
"Buset ini cewek galak amat," gumam cowok itu.
Lia segera mengambil handphone dan menelepon Dirga. Dia harus memberitahunya kalau Abel baru saja keguguran. Lia juga ingin Dirga menemaninya ke Surabaya untuk menjenguk sang sahabat.
Tut …
Tut ….
"Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif."
"Ih, itu cowok ke mana, sih?" gerutu Lia.