"Terima kasih, Pa," ucap Dani sambil mengangkat pandangannya.
"Papa, terima kasih," lirih Rindu sambil tersenyum kaku.
Namun, Abel hanya menatap sekilas laki-laki berumur itu, dan langsung menunduk lagi sebelum pandangan mereka bertemu. Sementara mama Rosa sangat kesal sehingga langsung pergi begitu mendengar keputusan suaminya yang telah membuat kecewa.
Dani akhirnya bisa menghela napas lega setelah semua yang ditakutkan tidak benar terjadi. Mereka saling mengobrol sebelum senja, sebab pak Gunawan sudah harus kembali ke Bali. Sudah dijelaskan sejak awal. Waktu laki-laki itu sangatlah berharga. Setiap detik yang beliau jalani adalah uang.
"Pa, mama sama Ratih mau ke luar," pamit wanita itu setelah pergi ke kamarnya beberapa saat.
Beliau kini sudah bersama putri bungsunya dan beesiap pergi. Merasa tidak betah sekali bila satu rumah dengan menantunya..
"Papa mau balik ke Bali. Nanti gimana?" sahut pak Gunawan.
"Ya kita bisa ketemu di bandara lah, Pa," jawab mama Rosa.