Cepat-cepat cowok itu menggapai tangan Lia, dan menariknya masuk rumah lagi. Kemudian menutup pintu rapat-rapat dan menguncinya juga.
"Ngapain, sih?" protes Lia saat pergelangan tangannya dicengkram Dirga.
"Lo juga mau pergi, setelah mereka semua ninggalin gue?" tanya Dirga dengan tatapan tajamnya.
"Yang nyuruh pergi 'kan lo!" tegas Lia. Tak kalah tajam menatap cowok yang kini membuatnya terhimpit di tembok.
"Temani gue," pinta Dirga. Suaranya tiba-tiba lirih.
Lia juga bernapas semakin cepat saat cowok itu mendekati wajahnya. Membuat hidung keduanya bersentuhan. Demi apa Lia benar-benar kehilangan akal sehat sewaktu napas mereka beradu.
"Ih!" Lia lagi-lagi mengacaukan suasana itu dengan memukuli dada bidang Dirga.
Membuat Dirga menelan saliva dengan kasar dan Lia berhasil kabur dari kurungan tangannya.
"Jangan mesum ya, Lo!" ancam Lia.
"Enggak." Dirga segera mengelak.