POV Zhafira -
_________________________________
Temaram lampu jalanan, menjadi penerang di kala tubuh kurus nan kotor ini melangkah tanpa arah di bawah hujan deras yang mengguyur kota romantis (Jogjakarta) sejak satu jam lalu.
Tubuhku mulai menggigil hebat menahan dingin. Kaki ini bahkan sudah terasa sulit untuk ku gerakkan. Namun, aku masih ingin pergi sejauh mungkin.
Ketika sorot lampu sangat terang mengarah padaku, saat itulah mataku terpejam, lalu lupa luka ini, sejenak.
***
Percakapan ramai terdengar jelas olehku saat kelopak mata ini terbuka. Dinding ber-cat putih, terdapat banyak ranjang bertingkat di sekitarku merebahkan diri. Sebuah jam dinding berbentuk persegi di sebelah pintu, sudah tidak bergerak lagi jarumnya. Entah ini di mana? Pukul berapa? Siapa yang membawaku kemari? Memikirkan hal itu membuat kepala kian terasa berat, lebih tepatnya, sakit.
Namun, aku harus bangun, menemui orang di luar sana yang tengah berbincang.
