Kepulangan orang tua Dani menjadikan rumah kembali terasa sunyi. Rindu membereskan gelas ke dapur, sementara Dani mencoba menghubungi istri mudanya untuk menanyakan jam berapa dia pulang.
Namun, sudah beberapa kali menelepon, panggilannya selalu terputus. Itu karena handphone Abel sedang tidak aktif.
"Nggak jadi jemput Abel, Mas?" tanya Rindu.
"Belum tahu juga dia pulang jam berapa, Rin. Aku telepon nomornya nggak aktif," jawab Dani.
"Biar nanti pak Yuli aja yang jemput," saran sang istri.
"Boleh, deh." Dani meletakkan handphone ke meja.
"Oh, iya, tadi bakso yang kamu pesan sudah diterima pak Yuli. Mau di makan sekarang?" tanya wanita itu.
"Nggak, Rin. Aku agak pusing sekarang. Mau santai dulu di sini. Kalau kamu mau makan, makan saja dulu," sahutnya.
Rindu tersenyum tipis, lalu duduk di samping suaminya. Mencoba memahami kondisi Dani yang sedang tidak baik-baik saja setelah pak Atmaja mengatakan kalau bisnis tekstil di Bali sedang rugi besar.