"Bukankah kasian dengan calon istrinya, sebab ia akan hidup bersama seorang pria yang tidak menginginkannya?" Balas Aillard Wren yang tiba-tiba merasa iba kepada calon istri adiknya tersebut.
"Dari perkataanmu barusan seolah kau sudah memiliki pengalaman pahit tentang hidup bersama seseorang yang tidak mencintaimu sedikitpun." Sela Rigel Theodorich yang membuat Czaren Cailean terdiam sejenak.
Mungkin Ayah benar, bahkan sudah sejak lama aku mmerasakannya. Batin Aillard Wren saat ingatannya kembali tertuju kepada satu sosok wanita yang sudah lama menjadi penghuni hatinya. Wanita yang baru beberapa jam lalu di lihatnya, bahkan menemaninya, bercanda bersamanya, dan mendengarkan semuanya ceritanya. Dan sekarang ia kembali merindukan wanita tersebut.
Apa makan malam bersama dengan sahabat Tuan Acheron berjalan lancar? Kenapa Aranka belum menghubungiku. Batin Aillard Wren sekilas melirik jam tangan yang melingkar di lengannya.