"Baiklah.. Kau tahu sendiri Zein, jika Ayah selalu bahagia jika melihatmu menjadi penurut seperti ini."
"..."
"Bersiaplah.. Kita akan bertemu seseorang teman lama." Ucap Rigel Theodorich seraya mengusap punggung putranya yang terlihat bergetar menahan amarahnya.
Dengan perlahan Czaren Cailean beranjak dan langsung melangkah masuk kedalam kamarnya, meninggalkan Rigel Theodorich yang masih tersenyum penuh kemenangan sambil kembali menghubungi seseorang.
📞 "Tinggalkan rumah gadis itu, tapi ingat. Tetap awasi pergerakan gadis itu. Apa kalian mengerti?" Ucap Rigel Theodorich yang langsung menutup panggilan telfonnya. Dan kembali menyamankan dirinya di atas sofa.