"Sudah seharusnya kalian bekerja keras. Kalian tahu kan, aku tidak mau jika terjadi apa-apa dengan wanitaku, apa kau mengerti Kai?" Balas Czaren Cailean penuh penekanan.
"Iya Tuan muda, saya mengerti." Ucap Kainan Foronwe mengangguk pelan.
"Kalian boleh keluar." Balas Czaren Cailean sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa dengan pandangan yang terus mengamati langit-langit atas ruangannya. Hingga bayangan seorang gadis yang selama ini mengisi pikiran dan hatinya kembali hadir di dalam ingatannya.
"Apa yang sedang kau lakukan hari ini, apa kau tidak merindukanku, kau sudah lama menghilang Honey, kembalilah.. Aku sangat merindukanmu." Gumam kecil Czaren Cailean yang masih terus menatap langit-langit ruangan.
Suasana seketika sepi, bahkan sangat sepi. Hanya suara detak jam dinding yang terdengar berdetak di sudut ruangan. Membuat Czaren Cailean kembali mengingat semua kejadian lama yang membuatnya terluka hingga saat ini.