"Selamat datang Rigel Theodorich, silakan duduk, " Sapa pria tersebut beranjak dari duduknya untuk menyambut saat Rigel Theodorich dan Kainan Voronwe sudah berdiri di sana. Sedang Fridell lebih memilih untuk berada di luar, mengobrol dengan pria bertubuh tinggi tersebut.
"Yah, aku memiliki cukup banyak urusan di Verona, kau tahu itu," Balas Rigel Theodorich menyambut pelukan pria tersebut.
"Aku tidak pernah mendapatkan kode darimu, dan aku rasa itu bukanlah hal bisa membuatmu kewalahan, silahkan duduk," Balas pria tersebut mempersilakan Rigel Theodorich duduk sebelum pandangannya teralihkan ke arah Kainan Voronwe.
"Dia putraku," Ucap Rigel Theodorich, sadar jika sang teman lama tengah menatap Kainan Voronwe yang kembali membungkuk memberi hormat.
"Selamat sore tuan, " Sapa Kainan Voronwe.
"Putramu?" Tanya pria tersebut mengernyit, mencoba mengingat.