Sambil menyeret langkahnya yang sudah terasa berat, Flora Alhena terus berjalan menyelusuri pekatnya malam, memaksakan tubuhnya yang sejak tadi masih bergetar karena rasa takut yang tidak kunjung hilang. Bahkan dengan sekuat tenaga Flora Alhena berusaha menahan keseimbangan tubuhnya agar tidak kembali terjatuh dengan air mata yang sejak satu jam lalu terus saja menitik seakan tidak ada habisnya, rasa sakit di sekujur tubuhnya kini semakin terasa akibat di lempar begitu saja dari dalam mobil yang dilakukan oleh suruhan orang-orang Rigel Theodorich.
"Loraaaa... Loraa.. Dari mana saja kau, apa yang sudah terjadi..." Seru Czaren Cailean yang langsung berlari menghampiri kala netranya tertuju pada sosok Flora Alhena.
Hingga semenit kemudian, ekspresi Czaren Cailean tiba-tiba berubah saat melihat kondisi Flora Alhena yang benar-benar kacau dengan pakean yang sedikit robek juga rambut yang terlihat sangat berantakan.