📞 "Kai.. Jemput aku sekarang, kau tinggal menyalahkan GPS dan mencari posisiku sekarang." Ucap Czaren Cailean tanpa basa-basi saat panggilan telfonnya tersambung.
📞 "Apa anda baik-baik saja?" Tanya Kainan Voronwe dari sebrang sana.
📞 "Yah, aku baik. Sebaiknya kau bergegas."
📞 "Baik Tuan muda," Jawab Kainan Voronwe dari sebrang sana, hingga panggilan telfon pun terputus.Â
Czaren Cailean menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi mobilnya seraya memejam. Memikirkan kata-kata Arche Killian beberapa saat lalu, seorang yang tidak di kenal namun cukup membuat Czaren Cailean gelisah. Sebab jika ia memutuskan untuk melindungi Flora Alhena, berarti ia harus bersiap untuk melawan Ayahnya sendiri. Sebab satu-satunya orang yang paling menentang hubungan mereka hanyalah sang Ayah.
Hingga 25 menit berlalu, Czaren Cailean di kejutkan oleh suara ketukan di kaca mobilnya.
"Tuan muda," Panggil Kainan Voronwe yang sudah berdiri tepat di samping mobilnya.
"Kay.. "
