Setelah merasa keadaan aman dan juga aku tidak melihat Jo ada di rumah ini , aku terus melangkah dengan pelan hingga aku sampai di dapur dan kulihat tidak ada satu orang pun disini, aku tidak bertemu dengan siapa siapa , lampu dapur yang telah mati pun berani aku nyalakan kembali .
dan Dengan tenangnya aku mulai membuka semua lemari makanan yang ada didapur ini , namun setelah aku sampai di dapur ini, aku ternyata aku tidak menemukan makanan yang sekiranya bisa ku makan malam ini . tangan ku segera membuka pintu kulkas berharap disana masih terlihat sisa kue yang di beli oleh Jo tadi untuk ku , namun untuk memakannya aku harus berpikir dua kali karena aku malas dan rasanya tenggorokan ini pun tidak bisa menelan makanan yang dia belikan untuk ku .
Setelah menemukan apa yang ku cari, Ku tutup kembali pintu kulkas ini lalu aku kembali terduduk dalam diam di bangku dapur ini , berfikir untuk membuat camilan cepat saji yang bisa ku bawa kedalam kamar ku .
mataku mulai bergerilya melihat kesana dan kemari tiba-tiba Mata ku ini langsung tertuju kepada botol Vodka yang tersimpan rapi di lemari khusus minuman milik Marco .
Tanpa ragu aku langsung mendekati lemari itu dan aku tersenyum bahagia karena aku menemukan apa yang kubutuhkan dimalam ini . Aku langsung membuka tutup botol itu tanpa ragu lalu segera ku tuang ke dalam gelas yang sudah ku siapkan di tangan ku .
Ku minum Vodka itu segelas , bagiku minuman ini sudah biasa , karena pekerjaan ku adalah menemani para tamu untuk minum minum seperti ini .
2 gelas sudah habis ku minum dan kini aku sedikit merasa semua kepenatan yang ada di kepala ku ini mulai hilang , lalu ku tuang lagi Vodka itu untuk gelas yang ke 3 sebagai tanda aku merindukan Marco dan berharap Marco mau menemani ku di malam ini .
Gelas ke 3 tetap tidak bisa membuat rasa kantuk ku datang , lalu kutuang kembali untuk gelas yang 4 , hampir 1/2 botol sudah aku meminum Vodka ini sendirian dan untuk gelas yang ke 5 aku masih tidak merasakan lelah, mungkin ini karena tubuh ku sudah terbiasa minum minuman seperti ini jadi aku pun masih saja bisa berhitung dengan jelas kesepuluh jari jari yang ada di tangan ku ini .
akhirnya Aku menjadi tertawa sendiri karena lucu melihat kelakuan ku sendiri karena aku ingin mengetahui apakah aku ini sudah mabuk atau belum , ku tuang kembali Vodka ini untuk gelas yang ke 6 , lalu aku berjalan ke ruang tengah sambil ku peluk botol Vodka ku dan kuminum Vodka yang ada di gelas dalam genggamanku ini .
Aku berjalan ke arah ruang keluarga Aku ingin minum sambil duduk santai di Sofa yang ku beli bersama Marco , ya... Sofa ini ku beli dari Bali karena temannya Marco yang mempunyai pabrik ini dan aku sangat menyukainya lalu Marco membelikan Sofa ini sebagai hadiah ku memiliki rumah ini .
Aku pun duduk santai di Sofa ini sambil menikmati minuman Vodka ini .
Aku mulai merasakan kantuk setelah gelas Vodka yang ke 7 ku habis , aku masih bisa berpikir dan melihat seisi ruangan ini dengan jelas , lalu kutuang kembali Vodka ku kedalam gelas dan ini adalah gelas ke 8 ku , jika aku masih saja bisa melihat jari jari dengan jelas , maka minuman terakhir tandanya aku benar benar jago meminum ini .
tanpa kusadari mata ku ini sedang melihat Marco berdiri di hadapan ku dan hati ini menjadi bahagia sekali karena harapan ku itu menjadi nyata , karena malam ini Marco sudah ada bersama ku ....
Ku minum sisa Vodka yang masih ada didalam botol ini , karena vodka yang berada di gelas ku sudah habis , tetapi aku merasa diri ini masih saja belum bisa mengantuk .
" Beb ... sinii... aku kangen...!"
Aku memanggil Marco yang sedari tadi hanya berdiri memandangi diriku saja , aku ingin dia memeluk ku dan menciumi diri ku seperti biasanya .
Namun Marco tetap saja tidak mau menghampiri ku ,
Aku mulai berpikir kenapa Marco tidak mau mendekati ku ada apa dengan Marco ? Karena dia tidak mau menghampiri ku maka aku yang berinisiatif lebih dulu, aku berjalan pelan pelan menghampiri dirinya .
Namun ternyata setelah aku mendapatkan Marco , dia ternyata telah berubah bentuk menjadi lampu sudut yang berdiri tegak diam dan tidak bergerak sama sekali.
" Beb ... sejak kapan kamu telah berubah menjadi lampu ?" tanya ku .
Aku terus mencoba bertanya kepada Lampu yang nampak seperti Marco , karena aku berpikir Marco pasti berubah karena dia tidak mau lagi bersama ku karena dia telah cemburu kepada Jo .
Tangan ku mencoba mencari saklar lampu karena aku berpikir mungkin Marco pindah ketempat lain karena dia takut akan gelap , maka aku pun berjalan sambil meraba raba tembok ruangan ini karena aku mencari dimana saklar lampu itu berada .
" Klik " Saklar lampu yang kucari telah kutemukan dan ruangan pun telah menjadi terang benderang .
" Ooh ... kamu berada disini Beb , kok kamu sekarang gemuk sekali ... tapi kamu terlihat seperti Guci yang ku pajang di pojokan ruangan ini ? mengapa kamu berubah-ubah beb...?!" tanyaku dengan penuh keheranan.
Aku merasa memeluk tubuh Marco tetapi Marco kini telah berubah menjadi Guci . Aku merasa Marco telah membuat ku menjadi pusing dengan semua tingkahnya ini , Aku menjadi lelah dengan permainan petak umpet yang Marco berikan kepadaku . Akhirnya Aku pun terduduk di sofa karena aku merasa bosan dan lelah , aku minum lagi sisa Vodka yang masih sisa sedikit di botol yang ku pegang ini.
Mata ini tetap saja tidak mau mengantuk juga sampai akhirnya aku berfikir mungkin aku harus kembali kekamar ku sebelum Jo menemukan diriku sedang berada di ruang tamu ini , aku tidak mau dia nanti mencium tubuh ku yang sudah berbau alkohol ini.
" Ha ha ha ha ha ha ..... aku harus pergi dulu Beb karena aku takut nanti Jo menemukan ku dan dia mau mengawini ku , ha ha ha ha ha ha ....!"
========== >>>>>
Para readers ku tersayang aku mohon kepada kalian semua yang menyukai isi cerita ini , tolong bantu saya dengan Vote nya dan juga reviews nya yaa..
agar novel ku bisa naik dan bertahan di dalam peringkatnya dan juga bisa membuat ku semakin semangat untuk menulis cerita nya lagi ....
terima kasih , sekali lagi saya ucapkan
untuk kalian semua Terima kasih atas semuanya salam hormat dari Saya ,
Chandrawati .
NB :
( Instagram : @Divanandadewi )
( FB : @chandrawati2019 )