"Evans, dia ingin mengambil anak kita. Aku atk mau, aku tak mau dia membawa anak kita," ucap Andrea dengan nada sedih.
Evans merangkul sang istrinya berusaha menenangkannya. "Tak usah kau pikirkan. Itu akan menjadi urusanku," ujar Evans.
"Kau tak akan membiarkan dia mengambil anak kita, kan?" tanya Andrea dengan nada khawatir.
"Tentu saja, tentu saja, Andrea," ujar Evans sambil mengusap kepala Andrea. Namun pikirannya melayang ke mana-mana.
***
Malamnya, Evans menelepon Tuan Lee untuk mengetahui keberadaan Henry.
"Pamanku di rumahmu?" tanya Evans.
"Ya," sahut Tuan Lee.
"Aku akan ke rumahmu sekarang."
Evans segera menutup teleponnya dan diam diam keluar dari kamar saat masih gelap. Ia mengatur langkahnya agar tak terdengar sama sekali.
Namun, sayangnya Andrea tahu jika Evans keluar dari rumah. Diam- diam mengikuti langkah Evans yang keluar dari rumah menggunakan mobilnya.