Evans mengehentikan mobilnya di depan rumah ibunya. Ia amat sangat khawatir akan kondisinya setelah mendengar dari Kenand.
"Aku di dalam mobil saja, Evans" ucap Andrea.
"Kenapa?"
"Aku tak enak kepada ibumu," sahut Andrea.
"Kenapa tak enak padanya? Apa kau melakukan kesalahan padanya?"
"Ibumu menganggap aku yang sudah membunuhmu," ucap Andrea.
"Ini tak masuk akal, Andrea. Kenapa kau yang disalahkan?"
Andrea hanya diam saja tak berani berkata apapun.
"Masuklah, aku tunggu di sini," ucap Andrea
Evans menarik dagu Andrea lalu mencium bibir gadis itu.
"I am sorry, Andrea."
Andrea hanya tersenyum mendengar ucapan suaminya itu.
Evans kemudian turun dan menuju pintu rumah sang ibu. Ia menekan bel rumahnya.
JEGREK!
Pintu rumah itu terbuka. Terlihat Bary di yaang membukakan pintu untuk Evans. Melihat Evans berdiri di depannya, Bary tampak sedikit terkejut. Namun, ia tak mengatakan apapun.
"Mana ibuku?"
"Di dalam," jawab Bary.