Henry mendorong kursi roda dimana Evans duduk di atasnya.
"Paman, kapan Andrea ke sini? Kau berjanji akan membawa dia ke sini," ujar Evans dengan tatapan kosong dan lirih.
"Aku sudah meminta seseorang untuk mengajak dia. Tapi dia tak mau," sahut Henry.
"Kenapa kau tak memulangkan aku ke Republik?" tanya Evans pelan.
Suaranya terdengar amat berat. Wajahnya begitu pucat. Rambutnya beberapa sudah tampak memutih, hampir menyamai rambut pamannya itu.
"Kondisimu tak memungkinkan. Kau harus melakukan satu kali operasi lagi untuk membetulkan struktur tulangmu. Di Republik kau tak akan bisa melakukan operasi dengan benar," ucap Henry.
"Kenapa tak ada satupun anggotaku yang menemaniku?"
"Kau lupa, kau sudah membubarkan organisasi buatan ayahmu? Mereka sudah menjalani kehidupannya masing-masing. Pada akhirnya setiap orang akan sibuk dengan dirinya sendiri," ucap Henry.