"Kita akan ke mana, Tuan?" tanya Laura kepada Anthony.
"Kau bilang kau ada janji. Aku akan mengantarmu ke sana," ujar Anthony.
Laura tiba tiba diam saja. Dia seperti sedang berpikir.
"Ada apa? Sebenarnya kau ingin ke mana?" tanya Anthony.
"Saya ingin ke makam orangtua saya. Biasanya, Tuan Evans yang menemani saya ke sana," sahut Laura.
Anthony tak bisa berkata kata. Ia tak tak pandai untuk menghibur seseorang.
"Maaf, Laura. Maafkan kakakku," ucap Anthony.
"Saya mengerti, Tuan Evans pasti sibuk dengan banyak urusan," ujar Laura.
Dalam perjalanan tak banyak yang mereka bicarakan. Anthony yang biasanya cerewet, menjadi tak bisa berkata kata di samping Laura.
Sesampainya di pemakaman, Laura langsung turun lalu menuju ke makam orangtuanya. Tapi Anthony hanya berdiam di dalam mobil.
"Kenapa harus ke tempat seperti ini?" gumam Anthony.
Ia lantas mengeluarkan rokok yang ada di dasbor mobil. Mengambil satu batang dan menyalakannya.
"huufht! Dingin sekali," gumam Anthony.
