Malam itu setelah dari rumah bi mina, satya mengantarkan ku pulang kekosan sampai dengan selamat.
Begitu juga raffi dan alil, ternyata didepan kosan sudah ada anton yang menunggu alil.
Anton meminta ijin sebentar dari acara eskulnya disekolah demi melihat bagaimana keadaan kekasihnya itu.
Anton terlihat begitu panik, namun alil meyakinkan anton bahwa alil tidak apa apa.
Berkali kali anton mengucapkan terimakasih pada satya dan raffi yang dengan baik sudah mau mengantarkan alil ketukang urut.
Satya dan raffi menimpalinya dengan santai.. selow nton, selama kita bisa saling bantu kenapa enggak? begitu ucap satya pada anton.
Anton, satya dan raffi berbincang bincang sesaat diberanda teras kosanku.. ditemanin aku dan alil juga.
Tak lama derapun pulang dari rumah heri sekitar pukul sepuluh kurang, dera diantar sodaranya heri kekosan.
Dera ikut bergabung, lalu tak lama anton,satya dan raffipun pamit undur diri dari kosan.
Sebelum satya pamit pulang, tadi aku sempat mengembalikan jaket hoddie miliknya.
Namun satya enggan menerimanya, satya berkata padaku "simpan saja dulu jaket hoddieku dikamu keita" loh kok disimpan diaku? jawab keita pada satya.
Sudah enggak apa apa ta, timpal satya.
Terus kamu pulang gimana? kan katamu dingin? santai aja akukan pake kaos panjang dengan senyum satya berkata pada keita.
Kamu pengen jaket hoddie ini aku cuci dulu ya sat? tanya keita kembali.
Ya ampun keita, enggak usah dicuci juga enggak apa apa.. pokok nya simpan saja dulu dikamu.
Sudah malam, sana buruan masuk kekosan istirahat! ucap satya pada keita.
Aku sama raffi pamit ya..
Tidak lupa keita berkata pada satya makasih banyak ya sudah menolong alil.
Iya, keita santai saja, sana cepat istirahat ya.!
~•~•~•~•~•~•~•~•~•
Esok harinya disekolah saat senin tiba..
Jam istirahat,
Nampak satya sedang lahapnya menyantap batagor dalam piringnya dimeja kantin ditemani oleh heri.
Perlahan keadaan heri sudah membaik, dan sudah beberapa hari kebelakang heri telah kembali masuk sekolah.
Satya dan heri sedang lahapnya menyantap makan siang dipiring masing masing, ketika sebuah suara memecah keheningan antara satya dan heri yang sedang fokus makan siang.
Satya..satya ucap suara itu memanggil namanya, satya menoleh ternyata itu taufan yang sedang melangkah kearah satya dan heri yang terduduk dimeja kantin sekolah.
Taufan pun menghampiri satya dan heri lalu ikut bergabung duduk bersama dibangku kantin sekolah.
Satya.. lu dicariin keita tuh tadi, dia sms lu katanya enggak dibales bales.
Keita juga neleponin lu enggak diangkat angkat sampai dia kekelas kita barusan.
Ya ampun ponsel gua lagi dicas nitip ke raffi diruang praktek kejuruannya.
Pantes aja sat, keita sampai susulin kekelas tadi.. ucap taufan bercerita pada satya.
Keita mau balikin jaket lu katanya tuh.
Tadi nya mau dititipin ke gua, tapi gua bilang langsung aja nanti kasih satya sendiri aja.
Kata raffi malam minggu kemarin lu keluar sama keita ya sat?
Parah lu pacar orang lu ajak jalan satya, sahut taufan dengan nada bercanda nya.
Siapa yang jalan sama pacar orang sih fan?
Gua cuma bantuin keita, bla..bla..bla.. cerita satya pada taufan.
Dan tanpa satya, taufan juga heri sadar..
Tidak jauh dari bangku mereka mengobrol,
ada seseorang yang sedang asik menyimak percakapan ketiganya sedari tadi.
Pulang sekolah satya menunggu keita dekat mushola, Karena tadi sudah janjian dengan keita.
Keita yang meminta satya menunggu didepan mushola karena tadi keita ada kumpul teater sebentar dibascame teater bersama para anggota teater lainnya.
Tadi selesai dari kantin satya mengambil ponselnya dengan cepat yang dititipkan pada raffi dibengkel praktek kejuruannya raffi.
Keita'pun menghampiri satya yang sedang duduk diteras mushola lalu mengembalikan jaket milik satya, sesaat berbincang dan akhirnya keita pamit undur diri.
Tadi satya pun menawarkan keita pulang bareng, tapi keita menolaknya dengan halus..
Keita tak ingin membuat siapapun menjadi salah paham padanya atas satya.
Karena ada hati yang harus dijaga kini, keita lebih memilih berjalan kaki menyusuri trotoan seorang diri dari pada diantar oleh satya.
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•
Sore hari dikosan..
Saat keita sedang rebahan diatas kasurnya dan berteleponan santai dengan guntur.
Guntur baru pulang dari sekolahnya setelah eskul bola, karena memang hari ini adalah jadwal dia eskul bola.
Sambil terus bercerita soal eskul bola tadi dan serunya kumpul diangkringan saat malam minggu bersama teman temannya padaku.
Guntur baru bercerita padaku, karena hari minggu dia ada tanding bola dari pagi sampai sore dari eskul bolanya disekolah.
Seperti biasa tanding bola bersama teman teman eskulnya tidak lupa ada adiban juga dan aku memang sudah tahu, karena dari jauh hari guntur sudah bilang padaku.
Malamnya guntur ada tugas sekolah, sama sepertiku akupun ada tugas sekolah dari siang sampai sore belajar kelompok dikosanku bersama teman sekelasku. jadi hari minggu kami tidak bertemu.
Bahkan untuk malam haripun kami tidak bertemu,
Hanya berkirim pesan dan menelepon saja, itupun tidak lama berteleponannya karena memang sama sama masih ada tugas sekolah yang harus dikerjakan.
Sehingga dihari senin ini setelah pulang sekolah aku dan guntur dapat mengobrol dengan santai ditelepon, saling berbagi cerita satu sama lain bercerita kesana kemari.
Coba waktu malam minggu kamu enggak pulang buru buru yang, seru banget deh.. adiban gokil banget dia standup komedi pas malam minggu kemarin diangkringan dan bla bla bla.
Dengan asiknya guntur terus bercerita padaku, sebagai kekasih yang baik aku mendengarkan ceritanya dari balik telepon genggamku ini.
Tiba tiba terdengar suara guntur berteriak dari sebrang sana dibalik telepon.
"Masuk ndri..!" begitu aku mendengar suara disebrang telepon sana,
Yang ada andri nih.. ucap guntur padaku memberitahu.
"Lagi teleponan sama keita lu gun?" terdengar suara bertanya pada guntur, suara yang tidak asing lagi bagiku siapa lagi kalau bukan andri sahabat kekasihku itu.
"Yoi bro.. kekasih gua tersayang" jawab guntur dengan diiringi tawanya yang ceria, terdengar olehku dari sebrang telepon.
"Oh.." begitu sahut andri menimpali balik,
Yang..bentar ya yang, ini andri lagi kumat sepertinya yang, bete banget jawabnya.. ledek guntur membercandainya.
wah..coba kamu ada disini yang, mukanya andri jutek banget loh yang..hehe.
"Sudah..sudah a" temani andri dulu aja, andri mungkin lagi butuh kamu ucapku pada guntur dari telepon.
"Iya sayang.. enggak apa apakan?" tanya guntur padaku.
Aku menjawabnya dengan cepat, iya aa..
Lagian udah mau jam lima sore juga, aku belum mandi nih.
Kalau gitu aku mandi dulu ya a.. kamu temenin andri aja dulu.
"Siap sayang.. yaudah kamu mandi dulu sana yang"
kalau gitu teleponnya kamu matiin ya.. dah sayang,
Dah..aa.. klik akupun mengakhiri panggilan telepon dari guntur lalu bergegas menuju kamar mandi dan segera membasuh tubuhku dengan air dingin yang terasa menyegarkan dikulitku dari dalam bak mandi, akupun pergi mandi.
Baru beberapa saat aku mandi, sambil bersemedi didalam kamar mandi.
Terdengar suara dera berteriak memanggil namaku.
Keita lagi mandi ya? ucap dera sambil mengetuk pintu kamar mandi.
Iya dera.. jawabku singkat,
"mandinya bisa cepatan enggak bu?"
"kenapa memangnya bu?" tanya balik aku pada dera.
"aku lagi buru buru nih bu mau kerumah heri, saudaranya sudah jemput dibawah" begitu sahut dera.
"ya ampun bu dera.. aku juga baru masuk kamar mandi nih bu" ikut mandi dikamar risye aja bu..
Risye nya belum pulang bu jawab dera, yasudah bareng aja ya bu keita mandi nya.. buka pintunya buruan.
Mandi koboy ajalah aku ucap dera soalnya buru buru haha.
Bentar bentar bu dera, aku pakai handuk dulu nih.. akupun keluar dari kamar mandi dengan beralaskan handuk menyelimuti tubuhku.
Yasudah sana bu dera duluan aja mandinya, tapi jangan lama lama ya.
Aku tinggal keramas aja soalnya ini ucapku pada dera.
Bareng saja sih bu keita, ayok..! masih malu malu aja udah buruan.. ucap dera dengan bercanda.
Derapun menarikku kedalam kamar mandi, aku masih dengan menggunakan handuk.. sementara dera sudah melepas semua pakaiannya tanpa rasa risih sekalipun atau malu malu dihadapanku.. lalu dengan santainya mandi begitu saja.
Ya begitulah persahabatan kami sudah tidak ada sekat satu sama lain. baik aku, alil juga dera sudah saling tahu satu sama lainnya.
Seperti inilah persahabatan perempuan.
Aku rasa bukan aku dan sahabat sahabat aku saja yang begini, tapi semua perempuan yang bersahabat pasti mengerti kok. :D
Dengan secepat kilat dera mandi, tidak sampai sepuluh menit diapun sudah selesai.
Sementara aku masih dengan santai sedang memakai conditioner alias kondisioner pada rambutku, derapun keluar dari kamar mandi terlebih dahulu dan segera bergegas merapihkan dirinya.
~•~•~•~•~•~•~•~•~•
Malam hari dikosan.. selepas magrib menuju isya.
Saat aku dan alil sedang asik menonton sinetron kesukaan alil.
Ponselku tiba tiba berdering, siapa lagi kalau bukan dari kekasihku.. dengan senyum sumringah aku mengangkat telepon dari guntur.
"Iya a.." jawabku mengangkat teleponnya.
"aku didepan kosan kamu, kamu kesini sekarang" begitu ucapnya lalu seketika gunturpun mematikan teleponnya.
Hmm.. tumben banget dia kesini tanpa memberitahuku terlebih dahulu? ucap keita dalam hati.
Barusan kenapa nada suaranya guntur terdengar tidak ramah, ada apa ya? guntur lagi kenapa? lagi lagi lirih batinku bertanya,
Sejurus kemudian akupun bergegas segera keluar dari dalam ruang tv untuk menemui guntur yang sudah terduduk diberanda kosanku seorang diri.
🌹🌹🌹