Tak lama amametpun datang membawa minyak tawon.
Kebetulan ada keita dan guntur, kalau gitu aa mau jemput bi nani dulu ya kerumahnya untuk mengurut alil disini, kalau kita kerumah bi nani enggak mungkin, kosan siapa yang jaga? anak anak kos masih pada mamingan keluar soalnya.. kosan sepi, begitu ucap amamet padaku, alil dan guntur.
Aa jemput sama teman aa bentar ya, yaudah iya a ucap ku dan alil.
Tinggal dulu sebentar ya gun, nitip keita sama alil.
Siap a jawab guntur menimpali.
Amamet dan temannya pun pergi menjemput bi nani tukang urut langganan keluarga amamet.
Bertiga kini aku,guntur dan alil dikosan dengan ditemani sinetron dalam acara chanel tv.
Btw, kamu kan janjian sama diban, sama teman kamu.. yaudah kamu keangkringan lagi aja yang.
Biar alil sama aku aja dikosan, ucapku pada guntur.
ya enggak bisa gitu dong sayang.. aku disini temani kamu sama alil sahut guntur kembali.
Enggak enak sama teman teman kamu loh yang, udah enggak apa apa kamu keangkringan lagi aja aa, sahutku kembali.
Iya gun, selow aja ada keita disini menemani gua juga udah cukup kok.. ucap alil menimpali.
Gua enggak mau ngerepotin lo juga kali gun, kalau lagi ada acara sama teman temannya lanjut aja enggak apa apa.
Nah tuh dengar aa, alil juga enggak apa apa.. biar alil sama aku aja.
Kamu keangkringan lagi aja ngumpul sama diban sama temanmu itu.
Emang benaran enggak apa apa yang? iya aa.. sahutku meyakinkan kekasihku ini.
Yasudah kalau kamu nya enggak apa apa, ngijinin aku pergi.. kalau ada apa apa langsung kabarin aku ya sayang?
Iya aa, ucapku.. makasih buat hari ini dan malam minggu ini dengan senyuman mengembang dibibirku.
Gunturpun tersenyum membalas senyumanku padanya lalu mengusap rambutku.
Kamu baik baik dikosan ya sayang, hati hati ingat.. temani alil, kalau alil sudah diurut, kamu juga langsung istirahat ya! nanti aa kabarin kalau aa sudah pulang kerumah ya sayang..
Iya aa, siap ucapku.. gunturpun pamit padaku dan alil lalu kembali pergi menuju angkringan menemui adiban dan juga satu orang sahabatnya yang lain, sahabat yang belum sempat aku kenal.. yang guntur dan adiban memanggilnya bemo.
Beberapa saat kemudian amamet dan temannya kembali kekosan, namun tidak dengan bi nani..
Amamet berkata bi naninya juga lagi sakit katanya, jadi gimana ini alil? mau diurut apa tidak?
Amametpun bertanya guntur kemana? aku berkata guntur ada urusan mendadak jadinya pulang a.
Yasudah tidak apa apa ucap amamet..
Alil tetap ingin diurut karena kakinya terseleo alias terkilir.
Amametpun berkata alil atau keita punya teman yang kenal tukang urut enggak? kalau ada nanti biar amamet sama adoni anterin kesana, biar nanti doni ambil motor kerumahnya.. selow met nanti gua ambil motor, ucap teman amamet yang ternyata bernama doni itu.
Tadi sih aku udah sms teman aku a, tapi lagi enggak dirumah orangnya..
Bentar deh.. masih ada satu lagi nih,
Akupun teringat satya, ada sih a yang tahu tukang urut, bentar deh aku tanyain dulu ya..
Keita segera meraih ponsel dalam saku celana jeans nya dan mencari sebuah nomer lalu menelepon nomer itu berbincang sesaat dalam telepon.
Keitapun kembali pada alil, amamet dan adoni bergabung diruang tamu.
Dan bercerita pada semua..
Ada lil kata satya, tunggu sebentar satya sama raffi lagi otw kesini katanya.
Kebetulan satya lagi main ps dirumah raffi, nanti satya anter ketukang urut langganannya, tukang urut yang waktu itu pernah mengurut aku lil, bi mina namanya.
Ohiya benar ya keita, kenapa enggak kepikiran sama sekali sih aku.. padahal dari tadi kalau aku ingat bisa minta tolong satya saja, ucap alil padaku.
Yasudah kalau gitu tunggu saja dulu sahut amamet, kalau gitu aa kepos jaga lagi ya.. keita, alil.. ucap amamet.
Baik a jawab aku dan alil kompak.
Amamet dan adonipun kembali kepos jaga dan bermain catur disana.
Sementara aku dan alil menunggu satya dan raffi yang sedang otw kemari.
Guntur mengirimi kupesan, dia sudah diangkringan lagi ngobrol ngobrol santai aja bersama diban dan temannya.
Gunturpun menanyakan keadaanku, semua baik baik aja kan teh?
Aku menjawab baik baik saja aa.. ini alil lagi mau diurut, aku tidak berkata pada guntur soal satya, bukan berarti aku tidak jujur padanya.. bukan sama sekali.
Dengan satya aku hanya meminta tolong padanya sebagai temanku, tidak ada maksud lain.
Ya karena yang tahu tukang urut kan satya, jika ada teman yang lainpun selain satya yang tahu aku sudah pasti akan meminta tolong teman yang lainnya.
Namun tidak ada, tadi aku sudah sms rena juga tapi rena sedang tidak dirumah katanya.. dia lagi jalan sama faisal.
Dan akupun mengurungkan niat untuk membahas tukang urut dekat rumahnya rena, karena tidak ingin mengganggu waktu rena dan faisal dimalam minggu ini.
Alhasil akupun menelepon satya, kebetulan dia sedang santai hanya bermain ps.. jadi satya tidak merasa terganggu katanya, malahan satya senang dimintai tolong olehku.. begitu ucap satya tadi.
Karena aku tahu guntur seperti apa? jika menyangkut satya.
Sudah pasti guntur akan menjadi posesif, atau kemungkinan dia akan datang kembali kekosanku.
Dalam pikiranku, aku tidak mau mengganggu guntur yang sedang havefun bersama sahabat sahabatnya.. biarlah sekali kali gunturpun menikmati waktu luang dengan cs nya disekolah, kumpul dan menongkrong bersama.. karena gunturpun berhak membaur bersama sahabat sahabatnya, aku tidak akan pernah mengekangnya sama sekali selama itu buat dia happy, berteman yang positif dan tidak mengganggu hubungan asmara kita. begitu pikirku. karena gunturpun seperti itu padaku.
Ya walau terkadang dia banyak posesifnya padaku, namun dia menempatinya posesif yang bagaimana dulu? dan beralasan, bukan posesif yang tiba tiba lalu melarangku ini itu.. tidak sama sekali.
•~•~•~•~•~•~•~•~
Beberapa saat kemudian.. satya dan raffipun datang,
Aku,satya,alil dan raffi berangkat menuju tukang urut langganan keluarga satya.
Kita berempat pergi kerumah bi mina, tadi satya sudah menelepon bi mina.. dan bi mina sedang santai dirumahnya, satya disuruh datang saja kesana.
Aku dibonceng oleh satya, dan alil oleh raffi.
Sesampainya dirumah bi mina, alilpun segera mendapatkan pengobatan.. meski sedikit kesakitan saat diurut namun alil berusaha menahan rasa sakitnya.
Aku menemani alil yang sedang diurut bi mina,sesekali bi minapun mengajakku berbicara.
Ternyata bi mina masih mengingatku, beliau bertanya padaku "neng teh nu waktos eta dipesel didieu nya? nu dijajap ku jang satya" (neng ini yang waktu diurut disini ya? yang diantar oleh satya) aku tersenyum pada bi mina dan menjawab "muhun bi" (iya bi)
bi mina : "kumaha ayeuna sampean na atos damang kan neng?" (gimana sekarang kakinya,sudah sembuh kan neng?)
aku : "allhamdulilah atos damang bi" (allhamdulilah sudah sembuh bi)
dan bla..bla..bla
Bi mina terus saja mengajak ku mengobrol ketika sedang mengurut kaki alil, sesekali alilpun ikut menimbrung dan alil juga diajaknya berbicara oleh bi mina.
Ponsel alilpun berdering, alil sedang kagok mengangkat teleponnya.. alhasil aku yang menjawab telepon itu, ternyata dari anton kekasihnya alil.
Disebrang telepon anton merasa sangat cemas dan menanyakan bagaimana keadaan alil? akupun menjelaskan pada anton keadaannya saat ini.
Tidak lupa aku menceritakan saat ini alil sedang diurut, ditemani olehku dan diantar oleh satya juga raffi.
Antonpun mengerti dan amat sangat berterimakasih.
Anton ingin berbicara pada alil, aku menloadpeakerkan ponsel alil dan menyimpan ponsel alil didekat simpunya nya.
Posisi alil sedang diurut tengkurap, dan kakinya sedang dipijat pijat bi mina.
Alil berbicara sesaat pada anton, selesai berbicara teleponpun terputus.
Alil menitipkan ponselnya padaku.
Tak terasa akhirnya alil selesai diurut, tadi satya dan raffi menunggu diteras rumah bi mina.
Aku keluar dari rumah bi mina terlebih dahulu, alil sedang merapihkan dirinya dalam kamar urut dan berbincang bincang sesaat dengan bi mina.
Satya bertanya padaku, alil gimana ta? sudah diurutnya? aku mengangguk pada satya.
Makasih banyak ya sat sudah mau mengantar alil kesini bersamaku.
Iya keita, santuy saja.. selama aku bisa bantu, kenapa enggak? iya enggak raf, satya melirik raffi yang sedang asik bermain ponselnya duduk disepeda motornya.
Yoi sat, jawab raffi menimpali.
Alilpun keluar dari rumah bi mina, kemudian kita berempat pamit pada bi mina lalu meninggalkan rumah bi mina.
Namun tadi sebelum pergi dari rumah bi mina, satya melepaskan jaket hoddie berwarna biru yang sedang ia pakai lalu memberikannya padaku.
Satya bilang "kamu tuh kebiasaan deh keita, kemana mana jarang pakai jaket! memangnya kamu enggak dingin apa? cuma pakai tshirt doang? ini pakai hoodie aku cepatan!
"Enggak usah satya, aku enggak kedinginan kok"
"Sudah buruan dipakai nih!" satya yang sudah melepas hoddienya dan diberikan pada keita.
Terus kamu gimana sat? tanya keita pada satya..
Kamu kan bisa lihat sendiri ta, aku pakai kaos tangan panjang.. tebal juga jadi enggak terlalu dingin, dibanding kamu keita cuma pakai tshirt tangan pendek itu.
Ini sudah malam cuacanya juga lagi dingin banget.
Lama deh kebanyak mikir kamu ta, satyapun mengambil jaketnya yang sudah ada digenggaman tanganku lalu menaruh jaketnya dipunggungku seperti menyelimutiku.
Dan satya berkata pakai ya jaketnya! akhirnya akupun menurut saja memakai jaket hoddie milik satya.
🌷🌷🌷