Chereads / Asmara / Chapter 67 - Bab 66

Chapter 67 - Bab 66

Sampai disekolah guntur,

Guntur memintaku untuk menunggu diwarung depan sekolah sebentar, tepatnya warung disebrang sekolahnya.

Tunggu disini sebentar ya teh, aa kesekolah dulu ambil tas sama ganti motor.

Aku mengangguk padanya lalu berkata jangan lama ya a.

Iya cantik, sebentar ya.. aa tinggal dulu.

Gunturpun pergi masuk kedalam sekolahnya, sambil menunggu akupun bermain ponsel dan membalas kembali pesan masuk dari puput.

Sms balasan dari puput kembali yang belum sempat aku baca lagi.

Aku asik dengan ponsel ditanganku.. lalu meminum satu botol yogurt dan menghabiskan sisa sisa minuman yogurt ini dari tanganku.

Sementara plastik indo april tadi dibawa guntur bersamanya kedalam sekolahnya.

Tak sampai sepuluh menit guntur sudah kembali kewarung depan sekolahnya dengan sepeda motor andalannya kini.

Kini guntur sudah berganti pakaiannya dengan berseragam putih abu kembali dan jaket favoritnya.

Dibelakang motornya guntur ternyata adiban membuntuti keluar dari gerbang sekolah.

Wih ada sicantik keita disini? sapa diban padaku, apa kabar tha? ketemu lagi kita.. dan blablabla.. aku mengobrol sesaat bersama diban dan juga guntur.

Ayo yang ajak guntur padaku, aku dan guntur kembali melaju dengan motornya meninggalkan wilayah sekolahnya guntur.

Diperjalanan guntur berkata padaku, kerumah aku dulu ya yang.. masa baru ketemu sebentar langsung nganterin kamu pulang.

Hmm.. ucapku pada guntur,

Tanpa mendengar persetujuanku sama sekali guntur langsung mengajakku kerumahnya.

Saat melintasi rumah vina, kebetulan ada vina didepan teras rumahnya dan berteriak memanggil namaku dengan kencangnya.. "keitaaaaa...."

Guntur mendadak menghentikan motor maticnya yang sudah terlewat dari rumah vina dan memutar arah lalu menghampiri vina didepan rumahnya.

"Dari mana kalian berdua?" sapa vina padaku dan guntur.

Biasalah vin.. blablabla.. aku bercerita pada vina,

"Jadi mau ketempat guntur dulu baru nganterin lo balik ta?" tanya vina padaku..

Ya begitulah ucapku menyahutinya, kebetulan banget ada lo ta, nunggu guntur mandinya dirumah gua aja sini..

Rumah gua lagi enggak ada siapa siapa makanya gua diem diteras, habis bete sendirian.. ya..ya..ya.. please!! sahut vina memohon padaku.

Aku hanya tersenyum, enggak apa apa aku dirumah vina a? berkata pada guntur dengan meliriknya..

Hmm,, enggak boleh sahut guntur jawab dengan cepat.

Lo kalau mau mandi dirumah gua, sekalian aja mandi disini gun begitu ucap vina lanjut berkata.

Dasar lo vin, gua mandi dirumah aja kali..huh.

Yaudah kalau gitu keita nemenin gua disini bentar enggak apa apa dong!

hahaha.. guntur tertawa, yaudah gimana keita aja gua mah.

Kamu kalau mau nunggu dirumah vina, enggak apa apa sayang..

Aa pulang dulu mandi, habis mandi aa kerumah vina.

Aku mengangguk, yasudah aku dirumah vina saja ya nunggu kamu nya?

Iya..jawab guntur padaku,

Akupun menemani vina duduk santai diberanda teras rumahnya dengan berbincang bincang ceria ngalor ngidul..

Sementara guntur pulang kerumahnya untuk mandi sore.

Beberapa saat kemudian guntur sudah bergabung kembali bersamaku dan vina didepan beranda teras rumah vina.

Dengan menggunakan setelan cascual kaos berwarna hitam dibalut jaket andalan nya, juga mengenakan celana jeans selutut favorit nya tak lupa topi hitam kesayangan nya yang selalu melekat kemanapun dia pergi, lengkap bersama sendal gunung yang biasa selalu menemani langkah kaki nya.

"Wih sudah mandikan lu ya gun?" ucap vina,

"Iya dong, gua udah ganteng gini.. iya gak yang?" jawab guntur menimpali ucapan sodaranya itu.

Nah kalau gitu gua mau mandi dulu, tapi kalian berdua jangan kemana mana ya? tungguin gua didepan teras, oke! sahut vina lalu ngeloyor pergi tanpa menunggu persetujuan aku dan guntur.

Ya elah si vivin kebiasaan ucap guntur padaku dengan nada candanya, bilang aja tuh anak takut dirumah sendirian makanya minta kita temenin disini yang..

Aku hanya tertawa menimpali kata kata kekasihku ini dan kita berduapun berbagi cerita hari ini tentang apapun yang sudah dilewati tadi, bersama guntur selalu ada cerita apapun yang bisa aku bagi dengannya dan kita ceritakan berdua.

~•~•~•~•~•~•~•~•~

Beberapa hari kemudian..

Tepatnya hari ini hari minggu,

Aku dan teman teman teaterku memang sudah ada jadwal untuk pementasan disalah satu universitas dibandung.

Kami semua berangkat kebandung kemarin sore disekolah naik sebuah bus yang memang sudah disiapkan dari sekolah.

Tak butuh waktu lama perjalanan kebandung dari kotaku kurang lebih sekitar tiga - empat jam.

Dan kami semua menginap disebuah penginapan satu malam.

Sebuah penginapan yang memang sudah disediakan oleh universitas tersebut.

Sesampainya dipenginapan kami semua anggota teater beserta guru pembimbing segera beristirahat, agar keesokan paginya kami lebih terlihat segar untuk pementasan ini.

Malam telah berlalu.. pagi hari yang hangat sehangat sinar mentari memberi sinar nya dengan cerah di hari ini.

Kami semua anak anak teater geladi resik dipagi hari sebelum nanti siang selepas duhur pementasan ini dimulai.

Kami geladi resik diaula universitas ini, aula yang luas dan megah untuk kami para anak sma.

Selesai geladi resik bersama, tanpa terasa jadwal pementasan kamipun tiba..

Setelah menyiapkan segala persiapan yang dibutuhkan (kostum, makeup dan lain sebagai nya), kini kamipun masuk dalam peran masing masing.

Kami anak anak teater memenuhi atas undangan ini, kami semua tampil menghibur tuan rumah universitas tersebut.

Tepuk tangan dan sorak sorai dari penonton yang menyaksikan pertunjukan kami pecah seketika.

Riuh sudah suasana dalam aula ini membaur dalam rasa kami yang menyatu.

Pertunjukan teater ini berjalan lancar dan suksesnya.. rasa haru menyelimuti hati kami semua dan kami tersenyum dengan indah atas ini semua.

Setelah pertunjukan teater selesai, anak anak anggota teater memiliki waktu me time nya masing masing sebelum kembali pulang kekota asalnya.

Ya kami akan pulang selepas isya nanti tepatnya pukul delapan malam, bus kami akan menjemput di depan kampus ini.

Masih ada waktu lima jam lebih kedepan. saat ini baru pukul tiga sore lewat sepuluh menit, ketika keita mengecek jam dipergelangan tangan nya.

Ternyata bukan dari sekolahku saja yang diundang oleh kampus ini, tapi sekolah sekolah lain nya dari seluruh kota dijawa barat mewakili daerah nya masing masing.

Aku bersama beberapa teman teman teater menikmati waktu me time kami bersama dengan berjalan jalan sore mengelilingi kampus besar ini, hanya sekedar untuk mengobati rasa penasaran kami akan kampus ini.

Kampus negeri yang begitu luas ini..

Segala penjuru kami jelajahi, tiap sudutnya tak lupa kami abadikan terlebih oleh kak akbar.

Dari tadi kak akbar begitu sibuk nya memotret sana sini, ya memang untuk men'dokumentasi kan segala kegiatan teater ini.

Kak akbar sedang sibuk, aku tak ingin mengganggu nya.. meski sekali kali kak akbar pun ikut bergabung bersamaku dan juga anak anak teater lainnya.

Tanpa terasa langkah kakiku dan puput juga beberapa anak teater lainnya menghantarkan kami pada sebuah gedung olahraga tepatnya aula basket.

Disanapun sedang ada pertandingan basket dan amat begitu ramai sekali.

Kami semua iseng memasuki aula itu dan ikutan duduk untuk sejenak menonton pertandingan basket kampus itu.

Secara tak sadar, entah mengapa jika aku melihat pertandingan basket pasti aku selalu teringat akan sosok bima.. dan akupun tersenyum begitu saja, bila mengingat bima dengan basket.

Astaga dasar sibimbim celetuk ku dalam hati.

Namun sungguh tanpa diduga duga, tiba tiba ada seseorang menghampiriku dan menepuk pundakku dari belakang..

Refleks aku terkaget setengah mati, siapa yang tak kaget coba.. jika tiba tiba orang yang barusan terpikiran muncul begitu saja didepan mata.?

Bima?? ucap keita dengan setengah kaget, hai okta.. ternyata benar itu elo, begitu sahutnya dengan santai.

loh kok bima bisa ada disini? tanya keita keheranan, sama gua juga ta, justru ini yang mau gua tanyain sama lo okta.

Keita pindah duduk dibarisan belakang bersama bima, agar berbicaranya lebih leluasa dan tidak mengganggu teman teman teater yang sedang menonton pertandingan basket ini.

Berbincang bincang sudah bima dan keita sejenak.

Ya ampun ucap keita pada bima ternyata begitu ceritanya..

Bisa kebetulan gini ya? lagi lagi lu selalu muncul tiba tiba bim, bisa pas banget lagi.

Sekolah lu juga diundang kampus ini, anak anak eskul basket nya?

Keitapun bercerita pada bima tentang eskul teaternya yang diundang untuk pementasan ini.

Kini keita dan bimapun tertawa bersama sama, ada ada saja ya! lagi lagi kita bertemu begitu saja.

Bima bercerita tadi pagi dia dan timnya sudah tanding basket melawan salah satu tim basket dari sekolah kota b.

Bimapun berkata tadi dia sudah melihatku saat aku beserta beberapa anak teater lainnya memasuki aula basket ini.

Yang membuat bima kaget dia melihat puput terlebih dahulu sebelum melihatku, ya karena tadi aku sedang mengobrol sebentar bersama kak akbar, sebelum aku menyusul ke aula basket ini.

Saat aku menyusul anak anak teater yang lain, dan bergabung dibangku penonton. disanalah bima melihatku dari bawah,

Lalu dengan cepatnya bima ternyata mengikutiku dari belakang tanpa sepengetahuanku.

Maka itu bima tiba tiba ada dibangku belakangku dan menepuk pundakku begitu saja.

Aku dan bimapun mengobrol seru berdua sambil menikmati pemandangan didepan kita, pertunjukan basket.

Rupanya seperti ini rasanya saat menonton pertandingan basket bersama sama, begitu ucap bima.

Ya memang karena bima selama ini selalu jadi pemain bukan penonton, dia baru merasakan euforianya duduk dibangku penonton menyaksikan pertandingan basket.. Seru juga sahutnya, apalagi ditemeni sama lo okta.

🌷🌷🌷