Andika dan Jay menganga. Gadis itu benar-benar datang untuk mengambil ponsel yang kebetulan sedang dipegang oleh Jay. Laki-laki itu berusaha menjelaskan dengan terbata-bata.
"Aku … itu … ada yang … menelepon," ucap Jay dengan gugup.
Gadis itu tidak merespon ucapan Jay. Ia melangkah dengan pandangan mata yang tidak dapat diartikan. Saat tiba di depan laki-laki itu, ia menatap ponsel yang masih tersambung dengan si penelepon.
"Maaf, aku … hng!" Jay terkejut karena gadis itu langsung menubruknya.
Siti menangis sambil memeluk erat kekasihnya. Andika yang tidak ingin mengganggu mereka, keluar dengan senyuman tipis. Gadis itu tidak marah kepada Jay karena membohonginya.
'Mungkin Siti tidak tahu kalau aku berbohong sejak kemarin?' Jay bertanya-tanya dalam hatinya.
"Jangan membuatku khawatir seperti itu lagi, Jay. Aku sudah kehilangan kedua orang tuaku dan hanya kamu yang aku miliki sekarang. Aku sangat takut melihat kamu tidak sadar sejak kemarin," kata Siti di sela isakan tangis.