"Menurutku tidak asin," gumam Ve sambil merapikan piring kotor.
"Biar kami saja, Nona," ucap pelayan.
Ve mengangguk. Ia sudah terbiasa memasak untuk anak-anak panti, jadi masakannya enak. Gadis itu bisa memasak dengan baik dan rasa masakan tadi juga tidak begitu asin.
'Susah sekali merayu laki-laki itu. Aku harus bisa membuat laki-laki itu bicara padaku. Jika aku tahu alasan dia menculikku, mungkin aku bisa mencari ide, dan mencoba membujuknya untuk melepaskanku.'
Pria bertopeng itu duduk di halaman belakang. Ia sedang menelepon Rexy agar segera datang ke pulau itu. Sudah dua minggu dan ia sudah mulai tidak tahan untuk melepas topengnya.
"Jika kau tidak cepat datang, aku khawatir kalau aku akan membuka topengku sebelum kau datang dan menukar peran denganku," ucapnya pada Rexy yang mendengarkan dengan kesal.
[Sialan! Kau berani mengancamku?]
"Ya. Kenapa tidak?"
[Aku sudah membayar pekerjaanmu di muka. Apa kau tidak ingat.]