Andika kembali mengamuk saat terbangun dari tidurnya. Matahari bahkan belum bersinar, tapi laki-laki itu sudah bersiap-siap ingin pergi mencari Ve. Ruby memeluknya dan mencoba menahan laki-laki itu agar tidak pergi.
"Tenangkan dirimu, Paman. Ini baru jam empat pagi. Tidurlah sedikit lebih lama dan Paman bisa mencari Ve saat hari sudah terang," bujuk Ruby.
Andika menangis dalam pelukan keponakannya. Gadis itu ikut menangis merasakan kesedihan Andika. Awalnya, ia berencana pulang pagi ini setelah berpamitan pada Andika dan Ve. Namun, melihat sang paman sedang hancur, Ruby pun membatalkan keberangkatannya.
Odah melihat gadis itu dan bersimpati padanya. Gadis itu tidak menyebalkan seperti saat pertama kali dia datang. Apalagi, saat ini gadis itu benar-benar terlihat tulus menyayangi Andika. Odah terenyuh mendengar tangisan mereka berdua.
"Paman kecil berjanji untuk datang besok pagi, jadi Paman tidurlah dulu. Aku akan membangunkanmu saat paman kecil datang."