Tekanan batin membuat Andika mulai merasa sesak. Nafasnya mulai tersengal, hingga ia terduduk di lantai atap gedung. Jay mulai panik melihat keadaan itu. Beruntung ia selalu sigap membawa obat milik Andika.
"Tenangkan dirimu dan cepat minum obatnya!" Jay memberikan obat itu kepada Andika. Ia terus memberi semangat kepada Andika agar bisa melawan rasa traumanya.
"Kamu pasti bisa, Dik! Kamu harus bisa menahannya demi Ve. Kau harus tetap sehat agar bisa mencarinya. Tenangkan dirimu," ucap Jay sambil berjongkok di samping laki-laki itu.
Andika bisa menahan diri beberapa waktu yang lalu, jadi ia harus bisa menahannya kali ini. Ia harus tetap kuat demi Ve, demi kekasihnya yang sekarang hilang entah kemana, dan tidak tahu siapa yang membawanya pergi.