"Mau makan apa kita hari ini?" tanya Jessy sambil menggelayut manja di lengan Andika.
"Terserah," jawab Andika dengan malas.
Ia sudah lelah dan ingin mengakhiri semuanya. Namun, setiap kali Andika mengajak gadis itu untuk memutuskan hubungan, gadis itu akan berteriak-teriak di muka umum. Hal itu terlalu memalukan bagi Andika.
"Kok terserah sih? Kesannya seperti terpaksa gitu," gerutu Jessy.
'Aku memang terpaksa, karena tunanganmu yang gila itu sama gilanya denganmu.' Andika menjawab dalam hati. Ia benar-benar sudah tidak ingin bertemu gadis itu, tapi gadis itu terus saja datang ke mall atau ke rumah.
Suatu ketika gadis itu memaksa ingin berhubungan badan dengan Andika. Kali ini gadis itu sampai memberikan obat pembangkit hasrat di dalam minuman Andika. Dalam keadaan setengah sadar, Andika mengirim pesan kepada Rexy.
