Mereka akhirnya tiba di rumah. Odah, wanita paruh baya itu segera menyambut kedatangan mereka, lalu ia memberikan rekaman ruby.
"Haha ... dia lucu sekali," kata Ve.
"Lucu apanya," balas Dika.
"Dia sebenarnya gadis yang manis loh. Cuma sayang saja, dia terobsesi padamu, dan kau terobsesi padaku. Semoga saja dia bisa menyerah dan segera kembali ke rumahnya," ucap Ve.
"Ya, semoga saja. Aku berharap dia menemukan laki-laki yang tepat," kata Andika dengan tatapan penuh rasa sayang.
Ia dan ruby tumbuh bersama. Rasa persaudaraan tidak bisa dihapuskan begitu saja oleh Andika. Dia menyayangi gadis itu, tapi hanya sebatas saudara tidak lebih. Hatinya hanya milik Ve seorang.
"Tuan, di depan ada pak Jay," lapor Odah.
"Suruh dia langsung ke ruang kerja. Oh, ya, Ruby kemana?" tanya Andika.