"Berapa lama dia akan tinggal?"
"Belum pasti. Aku harus mengungkap kejahatan atasannya, baru dia bisa pergi dari rumah ini," jawab Jay sambil membantu merapikan baju-baju ke dalam lemari.
"Hah …. Ada saja yang bikin kesel. Aku gak mau tahu, kalau urusannya sudah selesai, kamu harus segera usir dia dari sini," gerutu Siti.
"Iya. Aku janji padamu, Chynthia cantik. Senyum, dong," goda Jay sembari mencolek dagu gadis itu.
Siti tidak bisa marah jika Jay sudah memanggil nama aslinya. Sejak kecil, ia sudah terbiasa dipanggil Siti, hingga ia merasa nyaman meski nama itu dianggap kampungan. Namun, Jay selalu memanggil namanya untuk merayu saat gadis itu merajuk.
"Aku tidak akan memasak hari ini. Malas," ucap Siti.
"Kita makan malam di luar saja," kata Jay sambil melangkah ke meja rias. Mengambil jaket hitamnya, lalu menggandeng kekasihnya pergi.
