Astari sudah bersiap sejak bangun tidur. Namun, Elang dan yang lain belum bangun. Ia sangat antusias karena hendak pulang ke rumah panti.
Sambil menunggu mereka bangun, Astari membantu pelayan yang sedang memasak di dapur. Ia membantu pekerjaan yang mudah, seperti mengiris sayuran dan bawang. Sementara untuk pekerjaan yang berat, Tari sangat dilarang melakukannya.
"Tidak apa-apa, Bi. Tari bisa, kok," kata Astari yang ingin membantu menggoreng. Ia biasa melakukan itu di rumah panti dan tidak pernah ada masalah atau kecelakaan.
"Tidak boleh, Nyonya. Kalau nyonya besar tahu, saya bisa dipecat. Nyonya tidak kasihan sama bibi?" tanya wanita itu dengan wajah ketakutan.
"Ya sudah. Tari siapin minum saja," ujar Tari, mengalah demi kedamaian rumah itu.
Jujur, ia merasa jenuh. Ia terlalu diperlakukan spesial karena fisiknya yang terbatas. Padahal, walaupun sambil duduk di kursi roda, ia bisa melakukan banyak hal di panti. Berdiam tanpa melakukan apa-apa itu terasa membosankan baginya.