"Maaf kalau mengganggumu. Bisakah aku bicara denganmu sebentar?" tanya Rexy.
Laras keluar dan menutup pintu. "Kita bicara di luar. Sudah malam, aku tidak bisa mengizinkanmu masuk." Ia melangkah lebih dulu meninggalkan Rexy. Laras mengajak Rexy ke taman di halaman rumah sakit.
Rexy berusia sepuluh tahun yang dulu dianggap adik olehnya, kini sudah kembali normal. Ia tidak bisa membawa laki-laki itu masuk. Laras tidak tahu seperti apa Rexy yang sesungguhnya.
Sisi yang pernah dilihat Laras hanya Rexy si anak berusia sepuluh tahun dan Rey, laki-laki yang sudah merenggut kehormatannya. Laki-laki di hadapannya ini sangat asing. Meski wajah sama, tapi Rexy tidak mengingat semua momen saat ia bersama Laras, baik sebagai anak kecil ataupun sebagai Rey.
"Apa yang mau Anda bicarakan, Tuan Rexy."
"Apa benar, kita … pernah tinggal serumah?"
"Aku harus menjawab apa? Jika aku menjawab jujur, apa Anda percaya?" Laras balik bertanya.