Malam merangkak naik dan cuaca semakin tidak bersahabat. Rintik hujan mulai turun seperti kabut. Dinginnya angin menusuk ke dalam tulang.
"Gerimis! Ayo pulang," ucap Ve sambil menarik tangan suaminya.
Mereka masuk ke mobil. Mobil melaju selama lima menit dan mereka tiba di garasi rumah. Andika melangkah masuk dengan tawa renyah. Namun, tawanya terhenti saat melihat Jay di ruang tamu.
"Jay! Tumben datang tengah malam begini?" tanya Andika.
"Kita harus bicara," ucap Jay dengan wajah menatap ke arah Ve.
Ia mengerti dengan tatapan Jay. "Aku akan ke kamar lebih dulu. Kamu bicara saja dengan Jay." Ve melangkah menaiki anak tangga dengan hati gelisah.
Jay menunggu Andika pulang sampai tengah malam. Memasang wajah begitu serius, membuat suasana tegang. Ve merasa ada masalah yang cukup serius.