Tok! Tok! Tok!
Laras sudah tidur, sedangkan Bella sedang bermain game di ponsel. Putra masuk dengan langkah perlahan. Ia memberikan buket bunga pengantin kepada Bella.
"Tumben kasih bunga?"
"Ini bunga spesial, loh. Coba tebak, ini bunga apa?"
Bella hanya melihat bunga mawar putih. Ia tidak tahu apa yang spesial dari bunga itu. Ia memutar-mutar buket bunga itu dan tidak menemukan apa yang dicarinya.
"Nyerah, deh. Bunga apa sih?" tanya Bella yang penasaran.
"Buket bunga pengantin. Tadi sebelum pergi ke kantor, aku mampir ke pernikahan Elang. Kamu masih ingat dia, kan? Itu, loh, ketua geng motor yang kalah taruhan sama geng kita," kata Putra.
"Oh …. Dia pacarnya Tari 'kan. Jadi, mereka sudah menikah. Kita kapan dong, Sayang?"
"Setelah masalah kakakku selesai. Aku janji akan melamar kamu setelah kakakku sembuh," jawabnya sambil menggenggam tangan Bella. "Kita pulang sekarang?"
"Ya. Laras sudah tidur sejak tadi. Kita tidak perlu mengganggunya," ucap Bella.