Ve berjalan-jalan di pasar. Ia melihat banyak sekali pedagang pernak-pernik, ada penjual lukisan, patung, dan ukiran kayu. Ia berhenti di sebuah toko lukisan.
"Nyonya menyukai lukisan?"
"Bisa dibilang begitu. Aku sangat suka melihat lukisan pemandangan alam. Saat merasa sedih, aku akan melihat lukisan pemandangan, dan berimajinasi. Jika saja ada tempat seindah lukisan itu, aku akan tinggal di sana. Tapi, itu kan cuma khayalan," ujar Ve sambil tertawa.
Alasan yang tidak logis, karena tidak akan ada yang bisa tinggal di dalam lukisan. Gilang berdiri di depan toko, sedangkan Ve masuk, dan melihat-lihat koleksi lukisan yang dijual di toko itu.
"Anda ingin membeli lukisan, Nona?" tanya seseorang yang berdiri di sampingnya.
Ve menoleh dan menunjuk laki-laki itu. "Kamu! Kamu pramugara penerbangan kemarin 'kan?" tanya Ve.
"Benar. Bagaimana keadaan Anda, Nona? Apa masih merasa pusing karena mabuk perjalanan?"
"Sudah sedikit berkurang. Kamu tidak terbang lagi ke~"