"Mulai saat ini, aku tidak mau melihatmu makan makanan terlalu pedas. Kamu harus menurut," kata Andika.
"Oke, Sayang."
Andika mencubit pipi Ve. Mereka tertawa sambil sesekali saling menggelitik. Ve tidak marah karena suaminya hanya khawatir ia sakit perut jika makan makanan pedas.
Setelah mie di mangkuk habis, mereka mencucinya bersama. Kehidupan baru yang membahagiakan sudah mereka miliki. Sentuhan-sentuhan kecil menyentuh relung hati Ve, membuatnya merasa menjadi gadis paling beruntung.
Mereka menonton televisi untuk menghabiskan waktu. Ve duduk bersandar di bahu suaminya. Bahu yang lebar serta dada bidang sang suami benar-benar sangat nyaman, membuat ia perlahan-lahan memejamkan mata.
Andika mematikan televisi, lalu menggendong Ve ke kamar. Ia membaringkan istrinya di atas tempat tidur. Laki-laki itu menghela napas berat. Malam ini sepertinya akan dilewati hanya dengan tidur tanpa sentuhan.
'Yah, mau dipaksa juga tidak baik. Sebaiknya aku juga tidur saja.'