Salma terdiam dan teringat ak magan Ibnu. Jika Ibnu masih ada pasti Ara bahagia. Eh Ara pun punya Radit sudah bahagia.
"Kok melamun sayang?"
"Sayang! maaf ingat Ibnu saja."
"Soal Rangga, ya?"
"Keterlaluan banget emang dia."
"Sudah selesai itu dan kita bahas saja Ara, ya."
"Siap Ara sekolah?"
"Nggak, gue masih nggak nyangka Ara umurnya 1 tahun ngomong sudah lancar banget dan tua lo yang di pahami."
Tak lama, Ara menghampiri Salma dan berkata kalau mengantuk, Ara pun di gendong sambil di ajak bercerita. Ara yang terlihat lebih dewasa di banding umurnya membuat Salma penasaran dengan kemampuan anaknya itu.
Di tempat lain, Dona yang masih mencari jodoh untuk Rangga dengan sigap bertemu dengan perempuan itu. Kali ini perempuan ini mantan tentara yang telah memilih menjadi penulis, ketegasannya juga disiplinnya membuat karya-karyanya menjadi menarik pada pembacanya juga pembaca di kalangan teman-temannya yang menjadi tentara pula.
"Dina!"