Jika di Eropa ini, untuk anak usia delapan belas tahun, saat euforia kelulusan sekolah menengah atas terjadi. Para anak-anak yang masuk ke dalam kelas remaja akhir sudah diwajibkan untuk mencari hunian baru. Dengan kata lain, mereka keluar dari rumah orang tua dan belajar hidup mandiri.
Berbeda dengan di Asia. Kalau pun setelah lulus sekolah menengah mereka keluar dari rumah untuk bekerja atau melanjutkan sekolah, tapi definisi keluar ya tentu saja bermakna lain.
Mereka menyewa flat. Mencari pekerjaan sampingan. Itu dilakukan untuk bertahan hidup. Mereka akan memiliki skill memasak, mencuci, dan segala pekerjaan domestik lainnya.
Berbeda dengan yang ada di Asia. Rata-rata mereka keluar dari rumah hanya setelah menikah. Itu pun masih ada yang ikut menumpang di orang tua atau mertua.
Jadi hal ini tentunya akan menimbulkan kultur syok, terutama bagi Jane.