Sandra cukup terkejut dengan kehadiran Bara tiba-tiba. Karena itu juga tidak lama dia menekan tombol berakhir.
"Apa sih Bara, menghalangi kesenangan istrinya saja deh," ucap Sandra merasa kesal.
"Biarkan saja. Biar kau sadar, kalau itu tidak mungkin Sayang. Jadi jangan berkilah terus menerus."
Sandra manyun saja. Dia benar-benar tidak Terima dengan perkataan Bara. Tapi apa mau dikata. Semua ini memang benar adanya.
"Terserah Mas saja lah. Aku tidak mau tahu lagi. Mas atur saja semuanya."
Kening Bara menekuk heran. Apanya yang diatur jika seperti ini coba. Seingat Bara, Sandra tidak menginginkan sesuatu hal. Istrinya ini memang suka sekali ajaib dalam berbicara.
"Ya terserah kau saja deh Sayang. Aku harap kau memang benar-benar mengerti. Jangan membuat orang merasa bersalah dengan apa yang terjadi pada kita. Aku harap kau paham maksud dariku. Ini sudah bukan kesenangan kau semata, tapi ini membebani orang lain yang menjadi iba atas sikapmu. Bersabar sedikit lagi ya, Sayang."