"Jadi kau memang dilatih untuk jadi penerus?"
Sande yang sedang membaca buku Perang Dunia II seketika menoleh. Dia melihat Sky sedang memindai buku, entah apa yang dia cari.
"Mengapa kau bisa berkesimpulan seperti itu?" tanya Sande.
"Tebak saja. Karena kau dari pihak ibu yang merupakan Cucu kakek. Tapi nama belakang kau, Umbara. Seharusnya Wicaksono seperti nama belakang dua saudara kau yang lain."
Sande mendecak sebal. Mudah sekali bagi orang menilai keluarga mereka. Itulah yang dia takutkan, ketika tahu namanya berbeda sendiri.
"Ya bisa dibilang seperti itu. Kau juga namanya Kakek dari ibumu," sahut Sandekala yang sama mencibir nama Sky.
"Enak saja. Ini ada nama belakang Papa— Hernandez. Hanya aku jarang memakainya."
Sky berkata Jujur meski jarang orang yang percaya.
"Aku juga jadi heran, apa karena perselisihan ini, maka kakekmu membuang nama Djong di kartu identitasnya?"