"Bukan apa-apa Ma. Dia hanya teman. Ini diberikan sebagai hadiah ulang tahun Sky kemarin. Hanya ingin melihatnya. Itu saja."
Sky berbicara dengan begitu malas. Jika tidak ada Erlangga, ini semua akan mudah. Tidak seperti ini. Sky saja yang sedang apes. Niat hati menyenangkan hati orang lain, malah justru menimbulkan perdebatan di kalangan keluarganya.
"Ya tidak masalah juga sih. Yang jadi masalah kan kalau ada sesuatu di sana. Kau ini kan kebiasaan seperti itu. Mama tidak mau ya. Apa lagi ini perempuan yang kau permainkan."
Sky menepuk dahinya. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang dikatakan Mamanya. Memangnya dia pikir Sky seorang playboy apa. Ada-ada saja tingkah Sandra kepadanya.
"Mama tenang saja dong. Ini semua tidak mungkin terjadi juga. Lagi pula dia sakit jantung. Sky hanya mau membuatnya senang saja," ujar Sky yang masih tetap menyendok makanannya.
"San."