Bara dan Sandra sampai di kantor polisi pagi-pag memenuhi panggilan dari pihak penyidik. Di sana sudah ada Arsoni yang diberikan kesempatan bertemu ayahnya.
Demi memberi waktu kepada keduanya. Bara dan Sandra memutuskan untuk menunggu mereka selesai bicara.
Meski begitu keduanya tetap diperkenankan untuk menunggu di belakang mereka.
"Soni, Papa mohon dengan sangat. Cabut tuntutan pada Maya. Dia belahan jiwa Papa Nak. Jangan seperti ini. Papa tahu kesalahannya besar. Tapi menghukumnya juga akan menyakiti papa. Dia masuk penjara juga Mamamu tidak akan kembali lagi ke dunia."
Arsoni menatap ke arah depan dengan raut wajah yang kosong. Bagaimana bisa seorang ayah mampu berkata-kata seperti itu. Yang dibunuh adalah istrinya. Ibu dari anak kandung sendiri. Bagaimana bisa dia sesantai ini, mengingat istri sudah tiada.
Kata badan terkubur kenangan ikut hancur, mungkin adalah kalimat yang cocok untuk menggambarkan perasaan Andri. Seenak saja menghilangkan Brisia dalam hidupnya.