"Permisi, dengan Nyonya Maya Suseno dan Bapak Andri Mada."
Dua orang berbadan tegap dengan setelan safari menghampiri Maya dan Andri yang baru saja turun dari pesawat. Mereka berdua saling pandang memperhatikan siapa yang tiba-tiba mencekal perjalanan mereka.
"Ada apa?" tanya Andri yang sebisa mungkin memperlihatkan raut tenang. Meksi di jantungnya sedang terjadi pemompaan besar-besaran akibat gugup.
"Bisa ikut kami sebentar saja. Ada beberapa dokumen yang harus kalian tunjukkan. Tolong jangan mempersulit petugas. Atau kalian akan di blacklist dari Dubai selamanya."
Maya yang menyukai Dubai langsung panik. Dia menyenggol Andri untuk mengikuti saja maunya dua orang ini. Meski sedikit curiga, Andri mau saja digiring oleh dua orang asing yang menghadang mereka.
Mereka memasuki pintu berwarna hitam yang diyakini sebuah kamar. Tulisan Arab yang menjadi citra Dubai, tidak mereka ketahui. Karenanya dua orang yang sedang dimabuk asmara itu hanya bisa mengikuti tanpa bertanya.