"Memangnya kenapa kau berkata seperti itu?" tanya Sandra dengan nada bicara yang tidak biasa.
"Ya karena aku kasihan kepada kau. Kau butuh istirahat Sandra. Aku begitu ingin membahagiakan kau. Aku percaya anak-anak akan lebih bahagia jika bersama sang ibu. Tapi mereka akan jauh lebih bahagia jika sang ibu juga bahagia, bukan?"
Ucapan Bara seakan membungkam bibir Sandra. Entah akan yang ada dalam benaknya kali ini. Sandra seperti mengiyakan dan juga mengtidakkan pernyataan.
"Tidak perlu berpikir sekarang. Nanti saat Szare sudah genap enam bulan, yang artinya dua bulan lagi. Atau Svarga dan Syden tujuh bulan."
Bara berkata dengan begitu pelan. Tapi dia tahu akan begitu menusuk relung hati terdalam Sandra. Yang mana bukan Sandra saja yang harus merelakan. Tapi anak-anaknya juga.